Bus PHEV atau bus dengan powertrain hibrida plug-in semakin populer sebagai solusi untuk mengurangi emisi berbahaya, terutama di area perkotaan yang padat. Salah satu produsen terkemuka, Scania dari Swedia, baru-baru ini meluncurkan bus hibrida plug-in pertamanya. Platform ini dirancang untuk bus jarak pendek dan jarak menengah, tetapi lebih cocok untuk bus jarak jauh. Ditenagai oleh mesin diesel 13 liter yang efisien dan baterai 89 kilowatt-jam, bus ini dapat menempuh hingga 80 kilometer dengan sekali pengisian penuh. Sistem pengisian daya bus ini juga sangat efisien, mampu menerima daya 130 kilowatt pada 200 ampere.
Motor listrik ganda yang terintegrasi dengan mesin diesel pada bus ini menghasilkan tenaga total 389 tenaga kuda (290 kilowatt), memberikan performa yang kuat. Fitur geofencing memungkinkan pengemudi untuk mengotomatiskan peralihan antara tenaga listrik dan tenaga diesel. Dengan dukungan dari produsen bus lainnya seperti Solaris dari Polandia dan King Long dari China, bus PHEV semakin mendapatkan porsi pasar yang signifikan. Pendekatan menggunakan powertrain setengah listrik dan setengah pembakaran terbukti efektif dalam mengurangi emisi karbon, sementara tetap mempertahankan kemampuan dan efisiensi bus dalam jangka pendek. Jadi, dengan semakin banyaknya produsen bus yang mengadopsi teknologi ini, masa depan bus plug-in hybrid tampaknya semakin cerah.