Berita  

Tompi Ungkap Bunga Pinjaman Tinggi, Apa Pengaruhnya pada Ekonomi?

Penyanyi sekaligus dokter, Teuku Adifitrian atau yang lebih dikenal sebagai Tompi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penempatan dana jumbo sebesar Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk. Meski dana besar tersebut telah dialokasikan, Tompi menyoroti fakta bahwa tingkat bunga pinjaman di bank masih tetap tinggi dan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Menurutnya, dana sebesar itu seharusnya dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, bukan hanya disimpan di bank tanpa memberikan manfaat yang nyata.

Tompi juga menaruh perhatian kepada Menteri Keuangan, sambil mengingatkan bahwa tujuan dari penempatan dana tersebut seharusnya adalah untuk menggerakkan roda perekonomian. Ia menyayangkan jika dana tersebut hanya akan terus mengendap di bank tanpa adanya aktivitas yang memadai. Pasalnya, inisiatif tersebut seharusnya bertujuan untuk memberikan stimulus ekonomi yang lebih terasa pada masyarakat.

Sebelumnya, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, juga menyampaikan pandangannya terkait kebijakan penempatan dana tersebut. Menurutnya, kondisi likuiditas di dalam negeri saat ini sebenarnya cukup longgar, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan yang stabil di kisaran 86 hingga 88 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dana yang tersedia untuk penyaluran kredit sebenarnya cukup memadai, namun masih banyak dana pihak ketiga yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Selain itu, Anthony juga menyoroti kebijakan penempatan dana perbankan pada instrumen negara. Menurutnya, hal ini juga memiliki dampak terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, peningkatan kebijakan yang tepat dan efektif dalam mengalokasikan dana serupa di masa depan menjadi penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Source link