Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan dunia serta memberikan solusi bagi negara-negara yang menghadapi kelaparan dan kekeringan. Hal ini disampaikan setelah ia melakukan panen raya jagung secara serentak dan meresmikan ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Prabowo optimis dengan potensi Indonesia sebagai penyelesaian masalah pangan di berbagai negara yang kesulitan.
Presiden Prabowo juga memperhatikan peningkatan produksi jagung secara nasional yang mencapai 48 persen di kuartal pertama tahun ini. Dari hasil tersebut, produktivitas lahan pertanian mengalami peningkatan signifikan dari 4 ton per hektare menjadi 6 hingga 8 ton per hektare. Menurutnya, pencapaian swasembada jagung bisa terlaksana lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, sekitar satu tahun lagi, berkat pemanfaatan benih unggul dan pupuk organik.
Selain memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional, peningkatan produksi jagung ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Prabowo menyampaikan betapa pentingnya peran petani sebagai pilar produksi pangan dan perlunya dukungan pemerintah dalam hal penyediaan alat dan mesin pertanian, benih bermutu, dan pupuk organik. Dengan demikian, harapannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung swasembada pangan di Indonesia.
