Pertemuan antara peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri dengan mantan Presiden Joko Widodo sering kali menjadi bahan politisasi bagi beberapa pihak. Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan, menunjukkan bahwa pertemuan tersebut seharusnya tidak dipolitisasi dan harus dianggap sebagai bagian dari proses edukatif dan pembelajaran. Menurut Edi, pertemuan itu seharusnya dianggap sebagai silaturahmi di mana peserta didik Sespimmen dapat meminta bimbingan dan nasihat dari tokoh negara seperti mantan presiden.
Edi menyatakan bahwa tidak ada larangan bagi peserta didik untuk mencari masukan dari siapa pun, termasuk mantan presiden, karena pertemuan tersebut merupakan kegiatan pendidikan. Ia menekankan pentingnya untuk tidak mempolitisasi acara ini dan bahwa setiap peserta didik berhak mencari bimbingan dari orang-orang yang berpengalaman. Edi juga menduga adanya kelompok tertentu yang sengaja mencoba mempolitisasi pertemuan tersebut.
Lemkapi berharap semua pihak dapat menghentikan upaya politisasi dan melihat pertemuan ini sebagai upaya untuk mengembangkan kapasitas aparat kepolisian. Dengan demikian, pertemuan antara peserta didik Sespimmen Polri dengan mantan Presiden Joko Widodo harus dilihat sebagai sarana pendidikan yang penting dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para aparat kepolisian.