Pemerintah berencana mengganti susu dengan telur untuk program makan bergizi gratis, sebagai opsi alternatif. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menjelaskan bahwa tidak semua anak yang terdaftar dalam program tersebut akan menerima susu sebagai bagian dari menu makanan. Sebagai penggantinya, mereka akan diberikan telur dan daun kelor.
Bagi wilayah yang memiliki akses terhadap sapi perah, akan diprioritaskan untuk menerima susu. Namun, untuk daerah yang sulit dijangkau oleh distribusi susu, menu makanan bergizi tetap akan disediakan dengan alternatif lain. Misalnya, telur sebagai sumber protein dan daun kelor sebagai pengganti kalsium.
Dadan menjelaskan bahwa jika logistik susu sulit, tidak perlu dipaksakan, dan menu susu dapat digantikan dengan telur dan daun kelor. Program Makanan Bergizi Gratis ini dijadwalkan akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat, dimulai pada 6 Januari 2025. Proses implementasi akan dilakukan secara bertahap, dengan target 3 juta penerima manfaat dan pembukaan pada tanggal yang telah ditentukan.