Penyerangan yang terjadi di sejumlah titik kota Makassar belakangan ini diduga merupakan aksi yang direncanakan oleh anggota geng motor. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyatakan bahwa rentetan kejahatan jalanan yang terjadi belakangan ini terkesan direncanakan, menunjukkan adanya pihak yang tidak ingin Melihat kota Makassar menjadi aman dan kondusif.
Profesor Amir Ilyas, seorang pengamat Hukum dan Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menjelaskan ada dua cara pendekatan yang dapat dilakukan oleh polisi dalam menangani kasus ini. Pendekatan pertama adalah dengan menggunakan pendekatan empirik seperti kriminologi, sosiologi, dan politik. Sedangkan pendekatan kedua adalah dengan pendekatan murni hukum.
Amir menjelaskan bahwa pendekatan pertama bersifat probabilitas dan bisa jadi benar atau salah. Ada dugaan bahwa penyerangan ini direncanakan oleh pihak tertentu yang ingin merusak citra Kota Makassar dan kepemimpinan walikota. Namun, hal ini masih dalam ranah probabilitas.
Sementara itu, pendekatan hukum murni menekankan pada pembuktian hukum terutama dalam hukum pidana. Diperlukan upaya ekstra dari pihak kepolisian untuk menyelidiki, menangkap, dan menggali informasi dari pelaku yang terlibat dalam kasus ini.
