Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia periode 2004-2007, Prof Hamid Awaludin, mengungkapkan keyakinannya bahwa mantan presiden Jokowi dengan sengaja memelihara isu mengenai ijazah palsu sebagai strategi untuk memposisikan dirinya sebagai korban. Hal ini disampaikan Prof Hamid dalam sebuah acara di salah satu program televisi swasta. Dalam perbandingan antara Jokowi dan Barack Obama, di mana isu mengenai keaslian akta kelahiran Obama cepat ditunjukkan untuk klarifikasi, Prof Hamid menyoroti bahwa Jokowi tidak melakukan langkah serupa.
Menurut Prof Hamid, isu ijazah palsu yang menghinggapi Jokowi bukan hal baru dan sudah beredar sejak tahun 2018/2019. Ia berpendapat bahwa isu ini sengaja dipelihara agar tetap relevan dan terus menjadi sorotan publik. Prof Hamid juga menilai bahwa gaya main korban yang sering ditampilkan oleh Jokowi merupakan ciri khas dari kepribadiannya.
Prof Hamid menegaskan bahwa jika terbukti bahwa ijazah Jokowi palsu, maka hal ini akan dianggap sebagai penipuan terhadap seluruh rakyat Indonesia. Namun, ia juga melihat kemungkinan bahwa Jokowi akan mengambil langkah untuk membuktikan keaslian ijazahnya dan membantah segala tuduhan yang dialamatkan padanya. Hal ini menjadi sorotan yang menarik dalam dinamika politik tanah air.