Kasus mega korupsi di lingkungan PT Pertamina menuai reaksi beragam dari berbagai elemen masyarakat. Komisi III DPR RI telah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus ini. Pertemuan tersebut dilakukan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dan diwakili oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah. Meskipun RDP tersebut bersifat tertutup bagi awak media, Febrie mengungkapkan bahwa pembahasan dalam pertemuan tersebut menyinggung kasus di Pertamina.
Febrie menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait pembelian produk di Pertamina, terutama BBM dengan RON 92 seperti Pertamax. Kejaksaan Agung terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan keamanan produk yang dijual ke publik setelah kasus pengoplosan BBM dengan RON 92. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pertamina menunjukkan bahwa BBM dengan RON 92 telah sesuai standar yang ditetapkan.
Febrie juga menyerukan kepada masyarakat agar tetap menggunakan produk Pertamina dan tidak perlu khawatir. Koordinasi antara Kejaksaan Agung dan Pertamina dalam menguji produk tetap berlanjut untuk memastikan kualitas dan keamanan BBM yang dijual kepada publik. Kedekatan kerjasama antara berbagai pihak ditunjukkan dalam upaya untuk menjamin kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Pertamina.
