Bulan November lalu, BPJS Kesehatan melaporkan defisit sebesar 20 Triliun pada tahun 2025. Defisit ini perlu diantisipasi agar tidak terus berlanjut dan berpotensi menyebabkan gagal bayar. Ketua Komisi 7 DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan bahwa pemerintah perlu mewaspadai defisit BPJS Kesehatan. Penyebab utama defisit tersebut adalah peningkatan utilisasi layanan kesehatan di rumah sakit yang semakin banyak. Wakil Ketua Umum DPP PAN juga menyoroti ketidakdisiplinan sebagian peserta BPJS Kesehatan dalam membayar iuran. Solusi yang akan diambil pemerintah adalah rencana menaikkan iuran peserta pada bulan Juli 2025. Menaikkan iuran dianggap sebagai alternatif kurang populis yang berpotensi menimbulkan penolakan. Saleh Daulay menyatakan bahwa banyak masyarakat yang saat ini sudah kesulitan membayar iuran, dan program Prabowo-Gibran lebih berorientasi pada membantu dan mengurangi beban masyarakat.
“Peningkatan Pasien BPJS Kesehatan Membahayakan Keuangan Negara”

Read Also
Recommendation for You

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah mengumumkan Hasil Akhir Seleksi (Kelulusan) Pasca Sanggah…

Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II, menyampaikan…

Ratusan dosen ASN dari berbagai daerah turun ke jalan di Jakarta, menyuarakan kegelisahan mereka terkait…

Wacana reshuffle kabinet terhadap menteri yang tidak bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, seperti yang dilontarkan…