FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memiliki bisnis yang cukup besar dengan latar belakang sebagai pengusaha.
Awalnya, Amran memulai bisnisnya dengan mengembangkan racun tikus yang dipatenkan. PT Tiran, yang awalnya dimulai dari nol dengan pinjaman Rp 500 ribu, kemudian berkembang pesat di berbagai bidang usaha.
Tiran memiliki beberapa bisnis, antara lain distributor semen, distributor unilever, tambang nikel, tambang emas, tambang batu bara, SPBU, peternakan sapi, pakan ternak, dan perkebunan jambu mente.
Selain itu, Tiran Grup juga memiliki pabrik gula kristal putih di Bombana, Sulawesi Tenggara, dengan perkebunan tebu seluas 63 ribu hektar dan estimasi produksi sebesar 800 ton per hari.
Berdasarkan laporan harta kekayaan yang disampaikan kepada KPK, pada tanggal 31 Desember 2018, harta kekayaan Andi Amran Sulaiman tercatat sebesar Rp 274.902.380.449, dengan utang sebesar Rp 309.380.449.
Namun, selama menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019, harta kekayaan Amran Sulaiman mengalami penurunan. Dalam laporan harta kekayaan yang disampaikan pada tanggal 5 November 2014, saat pertama kali menjabat Menteri Pertanian, harta kekayaannya sebesar Rp 325.269.766.352, atau mengalami penurunan sekitar Rp 50.367.385.903.
Kini, Andi Amran Sulaiman kembali mendapatkan kepercayaan Presiden Joko Widodo untuk menjabat Menteri Pertanian dalam masa jabatan 2019-2024. Dia kembali mengimplementasikan pola yang sama seperti di periode pertamanya.
Di antara kegiatan tersebut adalah meminta KPK untuk berada di Kementan untuk mengawasi pengelolaan pertanian, serta mendonasikan gaji dan tunjangannya untuk anak yatim piatu.