portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate
Berita  

Pendapat Faizal Assegaf Tentang Keputusan MK dalam Memperpanjang Dinasti Politik: Sebuah Kesepakatan yang Meragukan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap memuluskan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden telah menimbulkan kontroversi dan reaksi keras di berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Aktivis mahasiswa 98 dan kritikus politik, Faizal Assegaf, mengekspresikan keprihatinan dan kritik terhadap keputusan MK yang ia anggap sebagai tindakan yang jahat.

Ia menyebut keputusan MK sebagai salah satu bentuk melanggengkan politik dinasti. Ia juga menyoroti bahwa keputusan tersebut tidak hanya mendapat kecaman dari luar pemerintahan, tetapi juga menimbulkan goncangan di internal PDIP.

“Banyak orang merasa gelisah, cemas, dan terjadi goncangan yang kuat di media sosial terhadap keputusan MK. Saya mencoba untuk menarik semua energi kemarahan mereka terhadap keputusan MK yang bertujuan meloloskan Gibran ke panggung Pilpres ini. Ini merupakan sebuah pemufakatan jahat yang dapat dilihat dari alur perjalanan di mana MK berani mengambil tindakan seperti itu,” ungkap Faizal Assegaf.

“Jadi kecaman tersebut tidak hanya datang dari luar kekuasaan yang semakin muak dengan praktik dinasti politik, tapi menariknya ada goncangan internal di sekitar istana, orang-orang PDIP yang kita sudah berkali-kali memberi sinyal kepada mereka menuai pukulan-pukulan yang kuat dari pendekatan politik dua kaki Jokowi saat ini,” tambahnya Faizal Assegaf di YouTube Abraham Samad SPEAK UP, seperti yang dikutip dari FAJAR.CO.ID, Minggu (22/10/2023).

Menurut Faizal, keputusan MK yang cepat dan memuluskan Gibran sebagai calon wakil presiden adalah tindakan yang mengabaikan rasa keadilan dan meremehkan konstitusi.

Exit mobile version