Toyota tampaknya tetap percaya pada potensi hidrogen sebagai bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan diesel dalam jangka waktu tertentu. Wakil Presiden Toyota Australia, Sean Hanley, dalam sebuah wawancara, menyatakan keyakinannya bahwa meskipun prosesnya akan memakan waktu, hidrogen pada akhirnya akan menggantikan diesel sebagai sumber daya bahan bakar utama. Hanley juga mengakui bahwa saat ini masih banyak yang meremehkan potensi hidrogen, namun dengan investasi dalam infrastruktur pengisian bahan bakar yang lebih baik, teknologi ini memiliki peluang untuk berkembang lebih lanjut.
Meskipun penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bukan hal baru, Toyota telah menginvestasikan waktu dan usaha dalam mengembangkan teknologi sel bahan bakar hidrogen sejak 1990-an. Namun, sejarah penggunaan hidrogen sebagai sumber energi sudah dimulai lebih dari 200 tahun yang lalu, dengan eksperimen menggunakan campuran hidrogen dan oksigen pada mesin de Rivaz pada tahun 1807. Meskipun sempat populer, penelitian tentang hidrogen mengalami penurunan ketika mesin bensin mulai mendominasi pasar pada awal abad ke-20.
Meskipun masih ada kendala terkait infrastruktur dan minat pasar yang rendah di Amerika Serikat, beberapa produsen mobil terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi sel bahan bakar hidrogen. BMW misalnya, baru-baru ini meluncurkan sistem sel bahan bakar generasi berikutnya dan berencana untuk memproduksinya secara massal pada tahun 2028. Sementara Stellantis, produsen mobil lainnya, telah menghentikan investasinya dalam teknologi tersebut.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, dan produsen mobil terus mencari alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, tidak ada keraguan bahwa hidrogen sebagai sumber energi alternatif tetap menjadi topik yang menarik dan layak untuk terus dieksplorasi. Meskipun visi Toyota untuk menggantikan diesel dengan hidrogen mungkin masih memerlukan waktu untuk terealisasi sepenuhnya, namun potensi teknologi ini untuk menjadi salah satu pilihan utama di masa depan masih terbuka lebar.