Setelah melewati 12 bulan yang sulit, KTM mengalami perubahan besar dari perusahaan pembangkit listrik, produsen sepeda motor, menjadi hampir bangkrut karena masalah keuangan yang serius. Meskipun sebelumnya melakukan akuisisi yang memperluas bisnis, kondisi pasar yang menurun tanpa diikuti penurunan harga dan produksi menyebabkan kesulitan bagi perusahaan ini. Berkat bantuan Bajaj dan suntikan dana yang diberikan, KTM berhasil menghidupkan kembali produksinya, membayar hutang, dan merekrut kembali karyawan yang sebelumnya di-PHK. Dalam waktu singkat, KTM berhasil menjual lebih dari 100.000 sepeda motor secara global dengan dukungan CEO baru, Gottfried Neumeister.
Namun, realitas dibalik kesuksesan ini belum sepenuhnya diceritakan oleh KTM. Meskipun diumumkan bahwa lebih dari 100.000 sepeda motor telah terjual, tidak dijelaskan apakah angka tersebut termasuk sepeda motor lama yang masih di dealer atau sepeda motor baru yang baru dikirim. Masih ada lebih dari 150.000 sepeda motor yang masih tertahan di dealer, dan perusahaan masih menghadapi masalah dengan pasokan suku cadang akibat keterlambatan pembayaran kepada kreditor. Sebagian besar sepeda motor yang dijual kemungkinan adalah model 390 yang diproduksi oleh Bajaj, bukan KTM. Informasi sebenarnya tentang penjualan dan pengaruhnya terhadap persediaan KTM yang menumpuk masih belum diperjelas.
Kondisi dealer di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa beberapa dealer masih memiliki sepeda motor dari tahun 2023 dan 2024, menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran dari klaim kesuksesan KTM. Dengan berbagai informasi yang belum terungkap secara jelas, apakah benar KTM telah pulih sepenuhnya seperti yang diklaim oleh berita dan pernyataan resminya, atau masih ada masalah yang perlu diatasi, menjadi pertanyaan yang patut dipertimbangkan lebih dalam.