Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, memberikan sorotan tajam terhadap dua Menteri dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, dan Tito Karnavian, Mendagri, menjadi sasaran pengkritikannya atas polemik yang terjadi akibat kebijakan keduanya. Bahlil Lahadalia ditegur karena izin tambang di Raja Ampat yang menimbulkan banyak penolakan, sementara Tito Karnavian disorot karena polemik empat pulau yang melibatkan Aceh dan Sumatera Utara. Said Didu melalui cuitan di media sosial pribadinya menyebut bahwa dua Menteri ini mengambil keputusan tanpa berkoordinasi. Ia curiga bahwa kebijakan tersebut diambil untuk kepentingan Geng SOP (Solo-Oligarki-Parcok), namun berhasil diantisipasi oleh Presiden Prabowo. Menurut Said Didu, jika kepentingan tersebut tidak dihentikan oleh Presiden, dapat berpotensi memecah bela bangsa. Ia juga mempertanyakan kriteria kerja dari kedua Menteri tersebut, menunjukkan ketidakpuasan terhadap kinerja yang telah dilakukan.
Said Didu: Kebijakan Bahlil dan Tito untuk Geng SOP

Read Also
Recommendation for You

Pengamat politik, Rocky Gerung, mengomentari dugaan keterlibatan menantu mantan Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dalam kasus…

Ferdinand Hutahaean, seorang politikus PDI Perjuangan, memberikan komentarnya terkait laporan mantan Presiden Jokowi yang kini…

Setelah melepaskan jabatan sebagai presiden, tiga mantan presiden Indonesia memiliki kesibukan yang berbeda menurut Chusnul…

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai bantuan sosial…

Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, memberikan sorotan tajam terkait isu ijazah palsu mantan Presiden Jokowi…