Isu tambang nikel di Raja Ampat semakin meningkat, dengan Eks Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu ikut menyuarakan kekhawatiran terhadap keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam menangani aktivitas pertambangan di kawasan tersebut. Melalui media sosial, Said Didu mengomentari juga kritik yang dilontarkan oleh eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, terhadap keberadaan tambang, termasuk yang dimiliki oleh negara, di wilayah konservasi tersebut. Dia mempertanyakan mengapa Bahlil hanya fokus menegur dan mengunjungi tambang yang dimiliki oleh BUMN, sementara tidak berani mengkritik tambang yang dimiliki oleh oligarki dan China yang juga terlihat beroperasi dari foto Google Maps. Kritik terhadap tambang nikel di Raja Ampat semakin meningkat karena dituduh merusak ekosistem laut dan kawasan geopark UNESCO di sana. Sementara itu, Susi Pudjiastuti juga menunjukkan sikap kritis terhadap legitimasi tambang yang dimiliki oleh BUMN di wilayah konservasi, dengan pertanyaan retoris apakah perusahaan milik negara seharusnya diberi izin untuk merusak lautan yang juga dimiliki oleh negara. Pernyataan kedua tokoh ini menegaskan kecaman terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap inkonsisten, yaitu mempromosikan Raja Ampat sebagai Destinasi Pariwisata Nasional namun juga memberikan izin dan pembelaan terhadap aktivitas tambang di sana.
Said Didu Sentil Bahlil: Tegur BUMN Tanpa Takut ke Oligarki

Read Also
Recommendation for You

Umar Hasibuan, seorang kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyampaikan sindiran tajam terhadap buku berjudul “Gibran…

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan setelah hadir di acara ngunduh mantu pernikahan…

Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, telah mendapatkan jabatan baru sebagai…

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Ridho Al-Hamdi, menegaskan kekhawatiran terhadap rencana TNI…

Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, curiga bahwa Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ova Emilia,…