Seorang pegiat media sosial, Hasyim Muhammad, mengungkapkan keraguan terhadap pihak-pihak yang masih meragukan keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Dia mempertanyakan mengapa belum ada tokoh dunia yang turut bersuara dalam hal ini. Hasyim juga meragukan niat tokoh maupun elite politik nasional untuk terlibat dalam rumor mengenai ijazah palsu Jokowi. Menurutnya, banyak tokoh besar di Indonesia yang kritis terhadap Jokowi namun tidak terlibat dalam isu ijazah palsu yang sudah jelas-jelas diakui oleh UGM.
Hasyim menegaskan bahwa UGM tidak akan memberikan ijazah palsu kepada seseorang, jika tidak sesuai dengan kriteria akademis yang ditetapkan. Selain itu, ia menyoroti fakta bahwa ijazah UGM telah digunakan sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai Walikota hingga menjadi Presiden selama dua periode. Hasyim juga menantang untuk mencari tahu mengapa tokoh-tokoh tertentu tidak bersuara terkait isu ini, dan mengapa lebih banyak perhatian diberikan kepada isu yang dianggap remeh olehnya.
Berdasarkan argumennya, Hasyim meyakini bahwa isu ijazah palsu Jokowi hanya digaungkan oleh orang-orang opportunistik yang mudah terpengaruh oleh berita palsu. Ia juga menantang untuk mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang terus menyebarluaskan isu ini, agar lebih berfokus pada hal-hal yang substansial dan relevan. Alasan dan argumennya menunjukkan bahwa isu ini hanya mengalihkan perhatian dari isu-isu penting yang seharusnya menjadi perhatian utama bagi masyarakat.