PLN (Persero) siap mendukung arahan pemerintah dalam menjalankan Program Listrik Desa (Lisdes) untuk menerangi sekitar 780 ribu rumah tangga pada periode 2025–2029. Program ini telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034 yang baru diluncurkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. Pemerintah menargetkan elektrifikasi untuk 10.068 desa dan dusun yang belum teraliri listrik melalui Program Lisdes dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 394 megawatt (MW) dan penyambungan listrik ke sekitar 780 ribu rumah tangga. Program ini bertujuan untuk memastikan semua masyarakat di Indonesia dapat menikmati layanan listrik 24 jam penuh.
Menurut Bahlil, energi bukan hanya kebutuhan, tetapi juga bentuk pemerataan dan keadilan yang harus dilakukan dari Aceh hingga Papua. Untuk merealisasikan Program Lisdes, diperlukan investasi senilai Rp50 triliun. Program Lisdes merupakan upaya pemerintah untuk menghadirkan listrik di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan telah menikmati listrik. Program Lisdes 2025-2029 bertujuan untuk segera memberikan akses listrik kepada desa-desa yang belum terlistriki sesuai perintah dari Presiden Prabowo. Lisdes dapat menjadi peluang bagi investor untuk berinvestasi bersama pemerintah dalam upaya mewujudkan energi berkeadilan.