Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi selalu menjadi pusat perhatian publik karena kebijakan-kebijakannya yang kontroversial. Salah satunya adalah keputusannya untuk mewajibkan laki-laki melakukan vasektomi sebagai syarat untuk menerima bantuan sosial. Selain itu, Dedi Mulyadi juga dikenal sebagai “Gubernur Konten” karena aktif membagikan kegiatan dan aktivitasnya di kanal YouTube pribadinya yang sudah memiliki lebih dari 6,4 juta pengikut.
Sebelum terpilih sebagai Gubernur, Dedi Mulyadi telah terjun ke dunia YouTube dan sudah memiliki lebih dari 4.000 video dengan total tontonan lebih dari 1,9 miliar. Menurut perkiraan dari Social Blade, pendapatan yang diperoleh dari kanal YouTube Dedi Mulyadi berkisar antara Rp644 juta hingga Rp10,23 miliar setiap bulannya. Angka ini diduga melebihi gaji resmi yang diterima Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.
Dengan jumlah pengikut yang cukup besar dan aktivitas yang terus dipublikasikan melalui YouTube, Dedi Mulyadi telah menjadi objek sorotan dan perdebatan masyarakat. Meskipun kebijakan-kebijakannya seringkali menuai pro dan kontra, namun hal ini juga menandakan keberagaman opini dan kebebasan berekspresi dalam diskusi publik mengenai tindakan seorang pemimpin daerah.