Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait kebijakan yang sedang dipertimbangkan untuk membuat peserta bantuan sosial di provinsi tersebut menjadi bagian dari program Keluarga Berencana (KB), khususnya melalui program vasektomi untuk pria, menjadi topik perdebatan di media sosial. Reaksi tajam dan kritik pedas mencuat, terutama dari seorang pegiat media sosial bernama Ferizandra yang menyoroti aspek keberagamaan terkait rencana tersebut. Vasektomi, sebagai metode kontrasepsi, dianggap kontroversial dalam beberapa agama, termasuk Islam dan Gereja Katolik, yang menimbulkan pertentangan pandangan terkait masalah tersebut. Dedi Mulyadi sendiri menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil agar bantuan pemerintah merata dan tidak menumpuk pada satu keluarga dengan anggota yang tak terkendali. Sorotan publik terhadap rencana tersebut semakin memanas, mencerminkan perbedaan sudut pandang dan nilai yang mendasari pembahasan ini.
Dedi Mulyadi Wajibkan Vasektomi bagi Penerima Bansos: Ferizandra Mengkritik

Read Also
Recommendation for You

Politikus senior dari Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, telah mengungkapkan pandangannya terhadap pernyataan Menteri Koperasi…

Pemberhentian penyelidikan dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi oleh Bareskrim Polri telah menjadi perbincangan hangat. Komisaris…

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri memastikan keaslian ijazah SMA mantan Presiden RI Joko…

Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) telah mengajukan usulan untuk meningkatkan usia pensiun bagi Aparatur Sipil…

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menganggap polemik keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo seharusnya…