Aspirasi dari Forum Purnawirawan TNI untuk mencopot Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden RI terus memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Pengamat politik, Ubedilah Badrun, menilai bahwa tuntutan tersebut memiliki dampak politik yang signifikan. Menurutnya, permintaan para purnawirawan TNI tersebut menunjukkan bahwa kekuatan mereka tidak hanya terpusat pada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Ubedilah menegaskan bahwa tuntutan tersebut memiliki argumen yang masuk akal, terutama terkait dengan putusan nomor 90 yang dianggap menguntungkan Gibran Rakabuming Raka. Baginya, pelanggaran hukum dalam putusan tersebut telah mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan di era Prabowo.
Dengan adanya aspirasi dari para purnawirawan TNI ini, Ubedilah meyakini bahwa hal itu mencerminkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap pemerintahan saat ini. Oleh karena itu, tidak bisa diabaikan begitu saja karena masih memiliki pengaruh yang kuat di tengah-tengah masyarakat. Parahnya lagi, kepercayaan dunia internasional pada keberadaan superholding Danantara, khususnya dengan adanya Joko Widodo sebagai ayah dari Gibran, juga dipertanyakan.
Dalam konteks ini, tuntutan untuk mencopot Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI harus dipertimbangkan dengan serius. Dampak politik dan hukum dari permintaan tersebut tidak bisa disepelekan, dan mungkin saja mencerminkan aspirasi masyarakat yang lebih luas.