Penjualan mobil Maserati mengalami penurunan yang signifikan, turun hingga 57 persen tahun lalu dan terus melanjutkan tren negatifnya hingga Maret tahun ini. Tarif baru dari pemerintahan Trump juga diperkirakan akan memberikan dampak yang lebih buruk pada merek mobil mewah asal Italia ini. Meskipun demikian, Stellantis, sebagai perusahaan induk dari Maserati, menegaskan komitmennya untuk tetap mempertahankan merek tersebut di pasar. Meskipun rencana untuk mobil listrik seperti MC20 harus dibatalkan karena kurangnya minat dari konsumen kaya, Maserati masih percaya bahwa Amerika Serikat tetap menjadi pasar strategis bagi mereka. Mantan CEO Stellantis, Carlos Tavares, menganggap masalah Maserati bukanlah pada mobilnya, melainkan pada pemasaran dan positioning yang belum jelas. Meskipun spekulasi tentang kemungkinan penjualan merek tersebut sempat muncul, Stellantis dengan tegas menegaskan bahwa Maserati akan tetap berada dalam naungan perusahaan tersebut. Meskipun merger antara Maserati dan Alfa Romeo tidak terjadi, kemungkinan kerjasama yang lebih dekat masih terbuka, terutama dalam hal berbagi suku cadang untuk memangkas biaya produksi. Stellantis tetap berkomitmen untuk mempertahankan merek-merek di bawah naungannya, termasuk Maserati, hingga minimal 10 tahun ke depan. Perusahaan juga sedang mencari CEO baru untuk menggantikan posisi Tavares dengan pengumuman diharapkan segera dilakukan dalam paruh pertama tahun ini.
Stellantis Meneruskan Kepemilikan Maserati: Berita Terbaru

Read Also
Recommendation for You

PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) akan kembali digelar tahun ini dengan mengusung tema PEVS 2025….

Insinyur utama di Ford sedang aktif bekerja pada pengembangan kimia baterai yang diharapkan akan mengubah…

Bugatti baru saja merilis video dan foto-foto mesin V-16 Tourbillon yang dibuat oleh Cosworth. Salah…

Honda GT yang baru diluncurkan memang memiliki desain yang menarik dan futuristik, namun ternyata interior…