Hyundai merupakan salah satu produsen mobil yang ingin memprioritaskan keselamatan pengemudi dengan memperkenalkan inovasi dalam desain interior mobil. Mereka menyadari bahwa terlalu banyak ketergantungan pada layar sentuh bisa membuat pengemudi merasa stres dan jengkel. Oleh karena itu, Hyundai memilih untuk tetap menyertakan beberapa tombol fisik untuk fungsi-fungsi yang sering digunakan agar pengemudi dapat tetap fokus pada jalan.
Simon Loasby, Wakil Presiden Senior Desain Hyundai, menekankan pentingnya menjaga konsentrasi pengemudi dengan mengurangi gangguan dari layar sentuh di mobil. Menurutnya, layar besar yang berbasiskan infotainment modern seringkali hanya alat pemangkas biaya. Meskipun begitu, Hyundai mengakui bahwa kebanyakan orang masih menyukai interaksi analog, sehingga mereka berusaha menemukan keseimbangan yang tepat antara tombol fisik dan layar sentuh.
Sementara Luc Donckerwolke, Bos Desain Hyundai, meramalkan bahwa industri otomotif akhirnya akan kembali menggunakan tombol fisik daripada layar sentuh. Namun, langkah terbaru Hyundai dengan meluncurkan platform perangkat lunak Pleos menunjukkan bahwa layar besar dengan sedikit tombol fisik masih menjadi pilihan utama. Hyundai berharap sistem ini akan mencapai lebih dari 20 juta kendaraan pada tahun 2030.
Meskipun terdapat harapan bahwa Hyundai akan menemukan keseimbangan antara layar sentuh yang besar dan tombol fisik, langkah perusahaan ini menunjukkan bahwa layar sentuh masih menjadi fokus utama dalam desain interior mobil masa depan. Dengan demikian, Hyundai mengambil langkah progresif dalam memadukan teknologi mutakhir dengan kebutuhan praktis dan keamanan pengemudi.