Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Unpad terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai insiden tersebut pada pertengahan Maret 2025.
Yudi menegaskan bahwa Unpad dan RSHS akan mengawal proses kasus ini secara tegas, adil, dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Langkah-langkah sudah diambil, termasuk memberikan pendampingan kepada korban selama proses pelaporan di Kepolisian Daerah Jawa Barat. Saat ini, korban sedang mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar.
Unpad juga berkomitmen untuk menjaga privasi semua pihak yang terlibat dalam peristiwa ini dan mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Yudi menekankan pentingnya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Karena terduga pelaku merupakan peserta program PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, Unpad telah mengambil tindakan dengan memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS.
