Penjemputan asisten pribadi Presiden Prabowo Subianto, Agung Surahman dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RI menuai polemik. Respons terhadap berita ini datang dari Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti yang menyebut penjemputan tersebut lebih mengejutkan daripada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurut Ray, pelemahan nilai tukar yang diprediksi sebelumnya bukanlah hal baru atau mengejutkan. Dia merasa bahwa penjemputan aspri oleh Presiden dengan pesawat kepresidenan ke suatu daerah di luar nalar.
Kunjungan singkat Prabowo ke Bengkulu sebelum pergi ke Malaysia untuk kunjungan kenegaraan juga menjadi sorotan. Penjemputan asisten pribadi secara langsung dengan pesawat kepresidenan terdengar mewah dan penting. Ray juga mempertanyakan alasan mengapa asisten tersebut tidak memiliki jadwal bersama Presiden hingga harus dijemput di Bengkulu. Secara keseluruhan, Ray memberikan pandangannya yang kritis terhadap peristiwa ini yang dirinya anggap sebagai sesuatu yang patut dipertanyakan.