Ernest Prakarsa, seorang komika, memperhatikan dengan tajam pengumuman pengurus BPI Danantara yang baru-baru ini diumumkan secara resmi. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah kehadiran Thaksin Shinawatra sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Kehadiran Thaksin Shinawatra menjadi kontroversial karena latar belakangnya yang dipenuhi dengan tuduhan korupsi dan tindakan politik yang tidak etis selama dia menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.
Ernest Prakarsa melalui cuitan di media sosial pribadinya, mengkritik penunjukkan Thaksin dengan menyamakannya dengan impor koruptor. Ia menyindir keputusan tersebut dengan menyebut bahwa apakah masih sedikit koruptor lokal yang tersedia sehingga harus mengimpor dari luar. Terlepas dari hal tersebut, tepatnya pada Jumat (28/3/2025), Ernest menuliskan kritiknya terhadap Thaksin Shinawatra.
Sebagai informasi, Thaksin Shinawatra dikenal karena kontroversi yang melingkupinya terkait dengan tuduhan korupsi dan tindakan politik yang tidak semestinya selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand. Salah satu kasus yang mengejutkan adalah keterlibatannya dalam kasus saham Shin Corp yang kemudian membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di Thailand. Kritik dari Ernest Prakarsa terhadap keputusan menghadirkan Thaksin Shinawatra sebagai anggota BPI Danantara tampaknya mencerminkan ketidaksetujuannya terhadap orang-orang dengan rekam jejak yang tidak bersih dalam menjalankan tugasnya.