Aksi penolakan terhadap revisi Undang-Undang TNI yang disahkan oleh DPR RI terus dilakukan oleh kalangan mahasiswa, termasuk di Kota Malang. Pada Minggu (23/3), ratusan massa berkumpul di depan Gedung DPRD Kota Malang untuk menyuarakan penolakan tersebut, yang sayangnya berujung ricuh. Massa aksi ini mengenakan pakaian hitam dan membawa spanduk serta poster dengan berbagai tuntutan, seperti “Tarik Militer Kembali Ke Barak” dan “No UU TNI”. Kericuhan terjadi setelah Maghrib, ketika massa membakar ban bekas di depan gedung dan bahkan melempar bom molotov ke dalam gedung. Dalam situasi yang tegang ini, salah satu peserta aksi dilaporkan mengalami kekerasan dari aparat, yang kemudian dikonfirmasi sebagai menteri koordinator pergerakan BEM Ub oleh Presiden BEM Universitas Brawijaya, Azka Rasyad Alfatdi. Masih terus berlanjutnya aksi penolakan ini menjadi perhatian, termasuk berbagai kabar dan informasi yang dibagikan melalui berbagai platform media sosial.
Demo Tolak Revisi UU TNI: Ricuh, Panggilan Militer Kembali

Read Also
Recommendation for You

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, mengekspresikan kekhawatiran terhadap dampak industri pertambangan di daerahnya. Dalam…

Rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memberdayakan siswa nakal dengan program pendidikan dan pembinaan…

Said Didu, mantan sekretaris BUMN, memberikan tanggapannya terkait dengan kabar bahwa Danantara telah mengalihkan sejumlah…

Pegiat media sosial Tommy Shelby ikut mengomentari berita utang TNI Angkatan Laut kepada PT Pertamina…