Setelah ramai diberitakan oleh media, Mabes Polri segera bertindak dan menetapkan AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana asusila terhadap anak. Pada Kamis (13/3), Fajar ditampilkan kepada publik dalam pakaian tahanan. Proses hukum pidana dan proses etik oleh Divisi Propam Polri dilakukan bersamaan untuk memastikan pertanggungjawaban atas perbuatannya selama menjabat sebagai Kapolres Ngada.
Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dari Divisi Humas Polri menyatakan bahwa penanganan kasus terhadap AKBP Fajar dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan hukuman yang sesuai diberikan. Tindakan yang dilakukan oleh Fajar sangat tidak pantas, karena melibatkan tiga anak di bawah umur dan satu korban dewasa. Polri bertindak tegas untuk melindungi hak-hak anak dan memastikan bahwa setiap perbuatan yang melanggar akan ditindaklanjuti secara prosedural.
Dalam upaya menegakkan keadilan, Polri akan memberikan hukuman ganda sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Fajar. Tindak pidana dan kode etik akan ditangani secara bersamaan untuk memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan merata. Keseluruhan tindakannya akan dikonstruksikan sebagai pelanggaran serius terhadap hak-hak perlindungan anak dan penegakan hukum akan dilakukan dengan cermat dan teliti.
