Di tengah kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga, sebuah bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nama Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam penunjukkan para petinggi anak perusahaan tersebut. Geisz Chalifah, seorang loyalis Anies Baswedan, secara terbuka menyebut bahwa Erick Thohirlah yang bertanggung jawab atas penempatan para pelaku korupsi di Patra Niaga. Dia juga menyoroti penunjukan Dede Budhyarto sebagai Komisaris Independen di PT Pelni yang sempat viral akibat dugaan pemalsuan latar belakang pendidikan.
Kasus korupsi ini semakin mencuat setelah Kejaksaan Agung mengumumkan tujuh tersangka yang terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina. Salah satu tersangka adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Kejaksaan Agung telah mengonfirmasi bahwa mereka memiliki cukup bukti untuk menetapkan tujuh orang tersebut sebagai tersangka dalam kasus ini. Bersama dengan Riva Siahaan, tuduhan juga dialamatkan kepada sejumlah direktur perusahaan terkait seperti SDS (Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional), YF (Direktur Utama PT Pertamina International Shipping), dan AP (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional).
Dengan keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam penunjukkan petinggi anak perusahaan yang terlibat kasus korupsi serta pengungkapan tersangka korupsi dalam PT Pertamina, kasus ini semakin menarik perhatian publik. Semua pihak menunggu apa langkah yang akan diambil oleh pihak berwenang terkait kasus ini. Tindakan lanjut dari pemerintah juga diharapkan untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dan memberikan keadilan dalam penegakan hukum. Keterbukaan dan transparansi dalam menangani kasus korupsi ini akan menjadi tolok ukur integritas pemerintahan yang saat ini sedang diuji.