Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah digulirkan oleh pemerintah di seluruh Indonesia dua pekan lalu disorot oleh Anggota DPR RI Syafruddin, khususnya di Kalimantan Timur. Meskipun bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak, program ini dihadapi oleh sejumlah kendala yang perlu diatasi demi efektivitasnya. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kondisi geografis, terutama di daerah terpencil seperti di Kalimantan Timur yang membuat akses ke layanan makan bergizi menjadi sulit. Selain itu, masalah harga juga menjadi perhatian, dengan biaya per porsi makan yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp10.000 dianggap tidak mencukupi untuk daerah tersebut. Menurut Syafruddin, biaya minimal untuk satu porsi di Kalimantan Timur bisa mencapai Rp17.000. Dia juga menyarankan agar pengelolaan dapur umum diserahkan kepada pihak TNI yang memiliki pengalaman dalam menangani masalah tersebut. Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur, Syafruddin berkomitmen untuk melakukan pengawasan agar program MBG ini tepat sasaran dan pentingnya monitoring agar program tersebut mampu meningkatkan gizi anak-anak, terutama di tingkat SD, SMP, dan SMA.
“DPR Ungkap Hambatan Program Makan Gratis: Solusi Terbaik”

Read Also
Recommendation for You

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah mengumumkan Hasil Akhir Seleksi (Kelulusan) Pasca Sanggah…

Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II, menyampaikan…

Ratusan dosen ASN dari berbagai daerah turun ke jalan di Jakarta, menyuarakan kegelisahan mereka terkait…

Wacana reshuffle kabinet terhadap menteri yang tidak bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, seperti yang dilontarkan…