Ketua Riset dan Advokasi Kebijakan Publik LBH AP PP Muhammadiyah, Gufron, mempertanyakan dugaan manipulasi informasi terkait pemasangan pagar bambu sepanjang 30 kilometer di sekitar kawasan proyek PIK 2. Menurut Gufron, klaim bahwa masyarakat dengan sukarela memasang pagar tersebut sebenarnya merupakan bentuk pembalikan fakta untuk kepentingan pengembang proyek. Ia meragukan kemampuan nelayan atau warga setempat untuk memasang ribuan bambu dalam jarak sejauh itu tanpa adanya dukungan dana yang besar. Informasi yang dihimpun LBH Muhammadiyah menunjukkan bahwa pemasangan pagar bambu tersebut diduga melibatkan pihak-pihak yang bekerja untuk Agung Sedayu Group. Sebelum kawasan PIK 2 ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sudah terjadi pembebasan lahan secara paksa dengan adanya pemaksaan, intimidasi, dan kriminalisasi terhadap warga untuk memaksa pelepasan lahan dengan harga yang murah. Gufron menegaskan bahwa sejumlah informasi yang diperoleh menunjukkan keterlibatan orang-orang yang terkait dengan Agung Sedayu Group dalam pemasangan pagar bambu dan konflik lahan yang terjadi di kawasan tersebut.
Misteri Kaki Tangan Aguan di Pagar Laut PIK 2

Read Also
Recommendation for You

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah mengumumkan Hasil Akhir Seleksi (Kelulusan) Pasca Sanggah…

Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II, menyampaikan…

Ratusan dosen ASN dari berbagai daerah turun ke jalan di Jakarta, menyuarakan kegelisahan mereka terkait…

Wacana reshuffle kabinet terhadap menteri yang tidak bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, seperti yang dilontarkan…