Presiden Prabowo menimbulkan kontroversi dengan pernyataannya mengenai kenaikan PPN menjadi 12 persen hanya untuk barang mewah. Sayangnya, kenaikan ini juga berdampak pada sejumlah barang kebutuhan harian seperti sabun, deterjen, dan pakaian. Meskipun Prabowo menegaskan bahwa PPN hanya akan berlaku untuk barang mewah dan bukan untuk rakyat kecil, namun ekonom mengkritik kebijakan tersebut. Tarif PPN 12% akhirnya diterapkan untuk semua barang dan jasa yang kena pajak, meskipun ada beberapa barang yang dikecualikan seperti bahan pangan, jasa pendidikan, dan kesehatan. Namun, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyatakan bahwa kebijakan PPN ini masih akan berdampak luas bagi banyak barang yang dikonsumsi masyarakat, termasuk peralatan elektronik dan suku cadang kendaraan bermotor. Kritik juga datang dari Bhima Yudhistira terkait kategorisasi barang mewah yang semakin kontradiktif dengan keberpihakan pajak oleh pemerintah.
“Prabowo: PPN 12% Barang Mewah, Sabun dan Deterjen Naik”

Read Also
Recommendation for You

Upaya operasi tangkap tangan (OTT) yang ditujukan kepada Harun Masiku dikabarkan mengalami kegagalan sebagai akibat…

Pengamat politik, Rocky Gerung, telah memberikan sindiran kepada Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka terkait…

Agustiani Tio, mantan Anggota Bawaslu, dicekal ke luar negeri dengan alasan yang dianggap tidak berperikemanusiaan….

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu melakukan pemeriksaan terhadap 16 pengawas pemilu Provinsi Sulawesi Selatan terkait dugaan…

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…