Penceramah dan tokoh masyarakat, Hilmi Firdausi, mengungkapkan pandangannya terkait rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun 2025. Dalam pernyataannya, ia menyoroti dampak kebijakan ini terhadap kelas menengah dan menengah ke bawah sebagai mayoritas penduduk Indonesia. Hilmi menyampaikan pesan kepada masyarakat agar bijak dalam mengelola keuangan di tengah tantangan ekonomi, serta mengajak untuk terus memantau kinerja pejabat dan aparat yang digaji dari uang rakyat. Pemerintah Indonesia telah memberitahukan bahwa peningkatan tarif PPN akan berlaku mulai 1 Januari 2025, namun tidak untuk barang kebutuhan pokok seperti sembako yang tetap terbebas dari PPN. Sebagai insentif atas kenaikan PPN, pemerintah berencana memberikan stimulus berupa diskon listrik 50 persen dan pembagian beras 10 kg kepada masyarakat. Hilmi menegaskan pentingnya pengawasan terhadap perilaku pejabat dan aparat yang memegang amanah rakyat, serta mengajak netizen untuk turut memberikan sorotan jika ditemukan tindakan yang merugikan masyarakat.
PPN 12% Mulai Tahun 2025: Tips Mengelola Keuangan Smart

Read Also
Recommendation for You

Upaya operasi tangkap tangan (OTT) yang ditujukan kepada Harun Masiku dikabarkan mengalami kegagalan sebagai akibat…

Pengamat politik, Rocky Gerung, telah memberikan sindiran kepada Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka terkait…

Agustiani Tio, mantan Anggota Bawaslu, dicekal ke luar negeri dengan alasan yang dianggap tidak berperikemanusiaan….

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu melakukan pemeriksaan terhadap 16 pengawas pemilu Provinsi Sulawesi Selatan terkait dugaan…

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…