FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Beberapa Organisasi Aktivis seperti Kaukus Muda Antikorupsi (KAMAKSI), Masyarakat Adat Antikorupsi (MAAKI), Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) dan Kaukus Eksponen Aktivis 98, melakukan aksi unjuk rasa di Gedung KPK, Rabu 24 Juli 2024.
Para demonstran menuntut KPK segera memeriksa dan menangkap Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki atas dugaan kasus korupsi kuota haji 2024 dan pemborosan anggaran belanja mobil dinas lebih dari Rp13 miliar pada tahun 2023-2024 di Kementerian Agama.
Ketua Umum KAMAKSI, Joko Priyoski menanggapi situasi kacau balau yang terjadi di Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag, Yaqut Cholil Qoumas dan Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.
“Dugaan korupsi kuota haji 2024 yang diperdebatkan adalah tentang alokasi kuota tambahan dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah, di mana 50 persen dialokasikan untuk haji reguler dan 50 persen untuk haji khusus, yang jelas melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Kuota haji plus atau furoda tidak boleh melebihi 8 persen dari kuota tambahan 20.000 orang,” kata Joko Priyoksi kepada fajar.co.id.
“Secara logika, jika ada jemaah haji yang masuk daftar tunggu usianya antara 80 sampai 90 tahun, masih ada 35.000 orang, namun ketika kita mendapat kesempatan tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi, mengapa hal ini tidak dimanfaatkan? Diduga ada praktik jual beli atau konspirasi dalam pembagian kuota haji tersebut,” tambah Joko yang juga merupakan Koordinator Nasional (Kornas) Kaukus Eksponen Aktivis 98.