portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate

SUCCESSFUL MILITARY LEADERSHIP – prabowosubianto.com

By: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Bab I: Pemimpin Teladan Tentara Nasional Indonesia]

Secara historis, ada banyak contoh kepemimpinan militer yang sukses. Tentu saja, banyak juga yang gagal. Kepemimpinan militer yang sukses membutuhkan seorang pemimpin yang menjadi teladan dan memimpin loyalitas para prajuritnya.

Ahli strategi militer kuno Tiongkok Sun Tzu pernah menulis dalam salah satu karyanya: ‘Jika seorang komandan memperlakukan prajuritnya seperti dia memperlakukan anak-anaknya, atau jika seorang komandan mencintai anak buahnya seperti dia mencintai anak-anaknya, para prajuritnya akan bersedia mati untuknya.’

Seorang pemimpin harus membentuk ikatan emosional seperti itu untuk mencapai kepemimpinan militer yang sukses. Ada pepatah di kalangan prajurit di seluruh dunia yang mengatakan, ‘Jika Anda peduli pada bawahannya, bawahannya akan peduli pada Anda.’

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, sangat sulit untuk berbohong kepada bawahannya. Sekarang itu sudah terbukti. Menurut banyak studi ilmiah tentang psikologi, komunikasi nonverbal ada dan berlaku luas dalam hubungan manusia. Saya pernah membaca salah satu buku psikologi terbaik yang menjelaskan bahwa bawahan dalam suatu kelompok atau unit tertentu dapat merasakan keseriusan, atau ketidakhadiran keberadaan, dari pemimpin mereka.

Penulis mengatakan bahwa bahkan seekor anjing bisa memahami dan merasakan sikap dan niat manusia, terutama yang menjadi tuannya. Anjing tidak bisa berbicara bahasa manusia, tapi mereka bisa berkomunikasi dengan manusia untuk merasakan apakah kita mencintai, takut, atau membenci mereka.

Jika seekor anjing senang melihat seseorang, itu akan mengibaskan ekornya. Semakin cepat dan luas ekornya dikibaskan, semakin besar kegembiraannya yang ditunjukkan. Ketika anjing melompat pada Anda dan ingin mencium atau menjilat Anda, itu menunjukkan seberapa besar cintanya.

Perilaku-perilaku ini adalah bukti bahwa bahkan anjing bisa merasakan dan dapat menyampaikan perasaannya kepada manusia. Melalui sikapnya, perilakunya, dan komunikasi nonverbal (bahasa tubuhnya), seorang pemimpin juga bisa menyampaikan perasaan sejatinya kepada orang-orang yang dipimpinnya.

Bahasa tubuh ini dalam bentuk gerakan bawah sadar atau microexpressions sering kali tidak disadari.

Terdapat banyak studi tentang subjek ini belakangan ini. Bahkan kepolisian dan layanan intelijen di berbagai negara menyelenggarakan kursus khusus untuk melatih petugas mereka membaca microexpressions ini. Mereka dilatih untuk menilai apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.

Akurasi analisis microexpression ini ternyata sangat tinggi. Saya belajar dari puluhan tahun pengalaman, jadi saya percaya bahwa hal ini benar dan tepat menjadi kunci kesuksesan seorang pemimpin.

Singkatnya, seorang pemimpin harus jujur dan tulus di hadapan bawahannya. Hal ini terutama penting dalam lingkungan militer dan lebih lagi di unit-unit tempur. Seorang pemimpin yang tidak jujur dan kurang serius tidak akan luput dari perhatian dan kehilangan rasa hormat dari pasukannya.

Source link

Exit mobile version