portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate

UKI Membahas Tantangan Diaspora dan Pentingnya Diplomasi Berkelanjutan

UKI Membahas Tantangan Diaspora dan Pentingnya Diplomasi Berkelanjutan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia (FISIPOL UKI) melalui Center for Security and Foreign Affairs (CESFAS) telah mengadakan seminar dengan tema “Disrupsi: Diaspora, Politik, & Keberlanjutan Diplomasi” pada hari Selasa (26/3).

Kegiatan ini didukung oleh Indonesian Institute of Advanced International Studies (INADIS) dengan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Leonard Hutabarat (Konsul Jenderal RI Toronto 2018-2021), Hamdan Hamedan (Tenaga Ahli Kemenpora), Laurens Ikinia (Peneliti Institute of Pacific Studies), dan Audra Jovani (Dosen Ilmu Politik FISIPOL UKI).

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan masyarakat tentang isu diaspora. Topik utama seminar ini adalah hubungan antara diaspora, politik, dan keberlanjutan diplomasi yang menjadi isu penting di era disrupsi. Meskipun jumlah diaspora Indonesia sekitar 9 juta orang, masih ada banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dari kelompok ini karena sebagian besar dari mereka memiliki keahlian khusus.

Para narasumber membahas situasi, peluang, dan tantangan diaspora Indonesia dalam berbagai konteks, termasuk peran pemerintah dalam mengoptimalkan potensi diaspora.

Leonard F. Hutabarat menyoroti potensi besar diaspora Indonesia dalam diplomasi dan pentingnya mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkannya. Hamdan Hamedan, yang memiliki pengalaman dalam mengelola talenta diaspora, memberikan contoh kontribusi nyata diaspora bagi Indonesia, termasuk dalam advokasi isu dan kebijakan di negara asal dan tempat tinggalnya.

Hamdan juga membahas data jumlah dan sebaran diaspora Indonesia di seluruh dunia yang mencapai 9 juta jiwa. Menurut Hamdan, pendataan yang akurat dan penggunaan data secara strategis sangat penting untuk mengoptimalkan potensi diaspora.

Dalam sesi tanya jawab, banyak kendala teknis yang dihadapi diaspora Indonesia, termasuk dalam pemilu 2024, menjadi sorotan. Para narasumber menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam memberdayakan diaspora Indonesia agar dapat memberikan dampak positif yang signifikan.

Dalam penutup acara seminar, Direktur CESFAS, Darynaufal Mulyaman, berharap agar Indonesia dapat membina diaspora menuju generasi emas yang mampu berprestasi seperti Korea Selatan dan India.

Link: https://www.utamanews.com/sosial-budaya/UKI-Bahas-Isu-Diaspora-dan-Keberlanjutan-Diplomasi

Source link