portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate
Berita  

Butet Kartaredjasa Sebanyak 41 Kali Pertunjukan Mengaku Dilarang Bicara Tentang Politik Kali Ini

Butet Kartaredjasa Sebanyak 41 Kali Pertunjukan Mengaku Dilarang Bicara Tentang Politik Kali Ini

FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Tindakan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap para pekerja seni, sangat disayangkan. Terlebih lagi, jika hal tersebut dapat menghambat ide-ide budayawan dalam mengekspresikan pemikirannya.

Contohnya seperti yang dialami oleh budayawan, Butet Kartaredjasa. Saat melakukan pertunjukan seni di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu, Butet malah dibatasi oleh aparat kepolisian. Pembatasan yang dilakukan oleh polisi tersebut dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap dirinya.

Butet kemudian menceritakan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. “Dua hari lalu saya mengalami intimidasi dalam pertunjukan kesenian saya, tanggal 1 dan 2 November kemarin,” kata Butet di Surabaya, seperti yang dilansir dari jpnn, Rabu (6/12).

Saat itu, Butet sedang menggelar pertunjukan teater dengan judul Musuh Bebuyutan. Sebelum pertunjukan dimulai, polisi memberikan surat kepada Butet yang berisi larangan-larangan saat melakukan pertunjukan di atas panggung.

“Saya diminta menandatangani surat yang salah satu isinya adalah larangan untuk berbicara tentang politik, kampanye, tanda gambar, dan urusan pemilu,” ungkapnya.

Larangan tersebut tentu saja membuat Butet merasa heran. Pasalnya, selama 41 kali pertunjukannya selama ini, baru kali ini dia mendapatkan intimidasi seperti itu.

“Kami diintervensi, dihambat. Inilah yang saya maksudkan dengan intimidasi,” jelasnya.

Meskipun menurut Butet tidak ada intimidasi secara verbal maupun fisik dari pihak kepolisian, namun larangan untuk berbicara atau menyentuh topik politik, kampanye, dan urusan pemilu dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap dirinya.

Exit mobile version