Owner SIT Daarul Fikri yang juga Pengasuh PP Baitul Qur’an Assa’adah, Ustaz Hilmi Firdausi turut angkat bicara tentang keributan yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut Hilmi, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa tersebut yang menarik perhatian publik.
“Masih ada warga NKRI yang kurang literasi sehingga masih mendukung Penjajah zionis Israel yang jelas-jelas tidak sesuai dengan konstitusi negara kita,” ujar Hilmi dalam keterangannya di aplikasi X @Hilmi28 (27/11/2023).
Hilmi juga mengingatkan bahwa korban dari serangan Israel terhadap Palestina bukan hanya warga Muslim, namun juga Nasrani.
“Saya ingin ingatkan, korban dari kebiadaban Israel bukan hanya warga muslim, tapi juga warga nasrani,” katanya.
Menurut Hilmi, membawa bendera atau atribut Israel merupakan pelanggaran hukum dan harus ditindak tegas.
“Membawa bendera dan atribut Israel adalah pelanggaran hukum, dan ini sudah sepatutnya ditindak tegas,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aparat Kepolisian seharusnya turun tangan terhadap peristiwa tersebut.
“Kekerasan yang terjadi harus diusut tuntas, siapa yang bertanggung jawab dan siapa saja yang menjadi aktor intelektual,” tuturnya.
Hilmi juga menegaskan bahwa jika dari hasil penyelidikan terbukti ada Ormas yang menjadi provokator, maka harus dibubarkan.
“Jika terbukti ada Ormas yang menjadi provokator, sudah sepatutnya dibubarkan,” tandasnya.
Karena peristiwa ini telah menjadi perhatian publik, Hilmi meminta kepada publik Indonesia untuk tetap menahan diri, mempelajari dengan seksama apa yang sebenarnya terjadi.
