Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto memiliki tugas berat dan penting yang harus segera dituntaskan. Salah satu tugas berat yang dihadapi adalah upaya pembebasan Pilot Susi Air.
Diketahui, Pilot Susi Air, Philip Mehrtens sudah berbulan-bulan disandera kelompok separatis teroris (KST). Kendati sudah dilakukan berbagai upaya, nasib pilot tersebut belum juga bisa dibebaskan.
“Kami akan melibatkan forkopimda di sana untuk komunikasi,” katanya setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai pengganti Laksamana Yudo Margono di Istana Negara, Jakarta, kemarin (22/11).
Agus menyebut bakal mengedepankan operasi teritorial. Dia berharap dengan langkah ini ada kabar tentang Mehrtens.
Agus menambahkan bahwa dirinya akan melanjutkan program yang telah dilaksanakan Yudo. Dia juga bakal mengimplementasikan visi TNI PRIMA, yakni TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif. “Yang pertama well trained. Jadi, saya akan melatih prajurit saya profesional.”
Kedua, Agus ingin para personel TNI dibekali perlengkapan yang memadai dengan alat dan peralatan yang modern. “Tentunya kami menggandeng industri pertahanan kita, produk dalam negeri,” imbuhnya.
Ketiga, Agus ingin para prajuritnya mendapat pemasukan yang baik. “Well paid, kami akan berikan ULP (uang lauk-pauk), terutama ULP yang memadai. Nanti kami akan ajukan secara bottom-up ke Kementerian Pertahanan,” tambahnya.
Menurut Agus, tiga hal itu yang menjadi program jangka pendek sebagai panglima TNI yang baru. Soal netralitas dalam pemilu serentak tahun depan, Agus menyatakan bahwa dirinya tegas pada komitmen TNI untuk netral.
