Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum HAM dan Hikmah, Busyro Muqoddas, mendesak Firli Bahuri untuk mundur sebagai Ketua KPK RI setelah yang bersangkutan resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Busyro mengatakan hal tersebut merupakan respons Muhammadiyah atas penetapan tersangka orang nomor satu di KPK tersebut. Menurutnya, penetapan Firli sebagai tersangka merupakan wujud kepekaan, respon positif, independensi, dan tanggung jawab Polri.
Menurut Busyro, praktik korupsi selama ini dominan dalam bentuk suap dan gratifikasi. Hal tersebut semakin meluluhlantakkan sendi-sendi kekuatan negara dari kewajiban utamanya yaitu melindungi rakyat dari penderitaan.
Dia juga menambahkan bahwa intervensi petinggi negara terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) dan KPK untuk kepentingan politik sesaat diperparah oleh situasi saat ini, serta melegalkan dinasti nepotisme keluarga sebagai racun demokrasi dan masa depan kepemimpinan.
“Saat ini rakyat semakin peka nurani, tajam akal budi, dan kewarasan pemikirannya. Jika selama ini diam, jangan dianggap tidak memiliki sikap, apalagi dihadapkan pada praktek korupsi demokrasi, kepemimpinan, dan pendidikan,” tukasnya.
