Artikel ini membahas tentang sosok Bapak Mohammad Noer yang dikenal dengan panggilan Cak Noer. Penulis mengenal beliau setelah pensiun dan sempat bertemu saat beliau menjadi duta besar di Prancis. Namun, kesempatan untuk berbincang lebih mendalam terjadi setelah beliau pensiun dan kembali ke Surabaya.
Sebagai tokoh Jawa Timur yang dekat dengan rakyat, penulis merasa perlu untuk berdiskusi bersama beliau. Ketika itu, penulis menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Undangan untuk memberi pengarahan dalam sebuah seminar disambut baik oleh beliau, karena beliau juga memperhatikan nasib pertanian dan petani di Indonesia.
Dalam diskusi dengan beliau, banyak pandangan beliau tentang pembangunan perekonomian di pedesaan dan ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan pendapat penulis. Mereka yakin bahwa Indonesia bisa swasembada pangan dan memberi penghasilan yang lebih adil kepada para petani.
Dari cerita beliau, terdapat hal menarik bagi penulis. Beliau sering mengajak staf utama melakukan perjalanan dari desa ke desa, rapat gubernur di pendopo desa, kecamatan, dan kabupaten, serta sering berada di luar ibu kota provinsi. Dari situ, beliau bisa melihat dan menangkap kesulitan yang dialami di pedesaan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/raden-panji-muhammad-nur/
