FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Saat pergantian musim tanam, peran pupuk dalam mendukung produktivitas pertanian menjadi sangat penting. Pasokan stok pupuk menjadi perhatian utama para petani yang bersiap-siap menghadapi musim tanam berikutnya.
Ketersediaan dan kualitas pupuk memiliki dampak langsung terhadap hasil panen yang diharapkan. Oleh karena itu, sebagai anak perusahaan BUMN, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk menjaga produktivitas pertanian nasional dengan memastikan distribusi pupuk, terutama pupuk subsidi, disalurkan dengan tepat sasaran.
Semua prinsip ini dijalankan oleh Pupuk Kaltim dengan 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Jumlah, Harga, Tempat, Waktu, dan Mutu.
Dengan produksi di lima pabrik amonia, lima pabrik urea, tiga pabrik NPK, dan 137 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, Pupuk Kaltim memastikan ketersediaan stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 244.937 ton, pupuk NPK Phonska sebanyak 10.991 ton, NPK Formula Khusus sebanyak 45.490 ton, serta pupuk urea non-subsidi sebanyak 422.681 ton, dan NPK non-subsidi sebanyak 24.586 ton.
Dibawah pimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, jumlah stok pupuk yang sudah disiapkan untuk musim tanam ini telah melebihi batas yang ditentukan dan telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim di berbagai wilayah tanggung jawab perusahaan, termasuk seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan NTT.
Hingga November 2023, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 757.480 ton pupuk bersubsidi, terdiri dari 670.455 ton pupuk urea bersubsidi, 54.014 ton NPK Phonska bersubsidi, dan 33.011 ton NPK Formula Khusus bersubsidi. Realisasi penyaluran pupuk subsidi oleh pemerintah sudah mencapai 60,47%, 57,84%, dan 28,95% dari jumlah yang diamanatkan.
