Dikabarkan bahwa Wali Kota Prabumulih, Arlan, menjadi viral setelah insiden pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, yang diduga menegur anaknya yang membawa mobil ke sekolah. Hal tersebut juga melibatkan Ageng Wintoro, petugas keamanan sekolah. Untuk menyelesaikan kontroversi tersebut, Arlan bersama Wakil Wali Kota Franky Nasril, Sekretaris Daerah Elman, dan beberapa pejabat daerah menggelar konferensi pers pada tanggal 16 September. Mereka meminta maaf kepada Roni Ardiansyah dan masyarakat setempat.
Arlan dengan tegas membantah rumor tentang pencopotan Roni terkait anaknya membawa mobil ke sekolah sebagai informasi yang tidak benar atau hoaks. Dia menjelaskan bahwa Kepsek tersebut tidak dicopot atau dimutasi. Sebaliknya, dia hanya memberikan teguran kepada Roni terkait kasus guru dan murid di SMPN 1 Prabumulih, di mana guru tersebut yang akhirnya dipindahkan, bukan Roni.
Setelah itu, pada malam yang sama, Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah, dalam unggahan Instagram pribadinya, mengumumkan pembatalan pencopotan Roni. Roni dipulihkan sebagai Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih dan petugas keamanan sekolah yang diberhentikan juga mendapat kembali posisinya.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, kemudian membentuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang Politik Hukum dan HAM untuk menyelidiki kasus pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih setelah menegur anak Wali Kota Prabumulih yang membawa mobil ke lingkungan sekolah.
Selain itu, Arlan memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha dan politikus, menjadi Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Kota Prabumulih. Dia juga pernah menjadi calon Wali Kota Prabumulih pada 2024. LHKPN-nya mengungkapkan harta kekayaannya senilai jutaan rupiah, termasuk tanah, bangunan, dan berbagai kendaraan roda empat.
Pada Pilkada Prabumulih 2024, Arlan mencalonkan diri sebagai Wali Kota bersama Franky Nasril dengan dukungan dari 11 partai politik. Selama kampanye, Arlan menjadi perbincangan karena membawa empat istrinya saat kampanye dan memperkenalkan mereka satu per satu kepada warga. Meskipun memiliki banyak istri, Arlan menegaskan bahwa dia bertanggung jawab secara dunia dan akhirat.
Kisah kontroversial Wali Kota Arlan dan peristiwa seputar Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih memberikan gambaran dalam keterlibatan politik dan pendidikan di daerah tersebut. Investigasi lebih lanjut diharapkan untuk membawa kejelasan dan pemahaman yang lebih mendalam terkait insiden tersebut. Tetapi, saat ini fokus utama adalah memulihkan kedamaian dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah setempat.