Kabar viral seputar karyawan Gudang Garam yang menangis karena diduga menjalani Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sedang ramai diperbincangkan. Video yang menampilkan momen perpisahan karyawan tersebut diunggah oleh akun @mdyXX pada Sabtu (6/9/2025) dengan keterangan singkat yang menggambarkan situasi di dunia kerja yang tidak stabil saat ini. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak Gudang Garam terkait hal tersebut, namun jika melihat data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja keuangan perusahaan tersebut sedang menurun. Pada tahun 2024, laba bersih Gudang Garam hanya sebesar Rp980,8 miliar, mengalami penurunan hingga 81,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti penurunan daya beli masyarakat dan persaingan ketat dalam industri rokok diyakini sebagai penyebab utama dari kondisi tersebut.
Dalam situasi yang sulit tersebut, nama Susilo Wonowidjojo mulai mencuat. Ia adalah pemilik Gudang Garam dan merupakan generasi kedua dari keluarga pendiri perusahaan tersebut. Lahir di Kediri pada 18 November 1956, Susilo tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menciptakan bisnis rokok dari awal. Karirnya dimulai sejak usia muda ketika ia sudah terlibat dalam operasional pabrik pada era 1970-an. Pada usia 20-an, Susilo dipercaya menjadi direktur perusahaan dan terlibat dalam modernisasi produksi dengan penggunaan mesin pelinting kretek. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1985, kepemimpinan perusahaan dipegang oleh kakaknya dengan nama Rahman Halim. Namun, sejak tahun 2008, Susilo mengambil alih kepemimpinan perusahaan setelah sang kakak meninggal dunia. Di bawah kepemimpinannya, Gudang Garam melakukan ekspansi pada tahun 2013 dengan memperluas area produksi perusahaan.












