Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memberikan klarifikasi tentang tudingan bahwa aparat tidak hadir di lokasi saat aksi demonstrasi di Kota Makassar mengalami kericuhan. Menurut Arya, petugas tetap berada di titik-titik rawan, termasuk di sekitar Pos Lantas yang menjadi sasaran pembakaran dan lemparan bom molotov. Selain itu, aparat juga melakukan penjagaan di dua gedung DPRD. Namun, ketika massa berhasil menerobos masuk dan melakukan aksi pembakaran, situasinya berubah. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah antara aparat dan massa, serta keterbatasan peralatan yang membuat polisi mengambil langkah taktis dengan memantau situasi dari jarak aman. Sebelum kejadian di DPRD, pihak kepolisian sudah mengajukan bantuan kepada Kodam XIV/Hasanuddin, namun kerumunan massa yang padat menyulitkan TNI dan petugas pemadam kebakaran untuk masuk ke lokasi dengan cepat. Situasi yang begitu padat membuat kedatangan TNI dan Damkar terhambat. Arya menegaskan bahwa meskipun ada kendala dalam menangani situasi ini, petugas tetap berada di lokasi dan berupaya melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Kapolrestabes Bantah Hilang di Pos Polisi: DPRD Dibakar Diingkari
Read Also
Recommendation for You

Kegembiraan terpancar di wajah anak-anak ketika menghadiri kegiatan di Gramedia Summarecon Mall Serpong. Sebanyak 154…

Pengusulan nama Presiden ke-2 sebagai calon pahlawan nasional terus menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Majelis…

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan pujian kepada Presiden Prabowo Subianto atas pengakuan tanggung jawabnya terkait…

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meminta maaf kepada kementerian dan pemerintah daerah atas pemangkasan anggaran, namun…








