Eko Patrio dan Uya Kuya, anggota DPR yang juga figur publik, mendapatkan kritik dari masyarakat serta Itta R Hasibuan, seorang kader PAN. Mereka dianggap kurang memiliki empati terhadap kondisi ekonomi rakyat yang sulit, terutama dengan kenaikan gaji DPR. Parodi “DJ sound horeg” yang mereka lakukan di DPR dianggap sebagai lelucon yang merendahkan kritik yang seharusnya serius. Meskipun Eko Patrio telah meminta maaf, hal tersebut dianggap tidak cukup oleh publik. Itta menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya tentang keberanian bicara yang tidak pantas, tetapi juga tentang keadaan ekonomi rakyat yang seharusnya menjadi prioritas. Fasilitas dan tunjangan yang diterima anggota DPR, seperti tunjangan rumah Rp3 juta per hari, dianggap sebagai recehan dibandingkan dengan jumlah total yang mereka terima. Gaji bulanan, SPPD sebulan, dan dana reses per tahun adalah contoh fasilitas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tunjangan rumah yang dijadikan lelucon.
Itta R Hasibuan: Aliran Rp1 Miliar per Bulan dari Permintaan Maaf Eko Patrio
Read Also
Recommendation for You

Dian Sandi Utama, Juru Bicara PSI, memberikan respons terhadap tudingan yang menyerangnya terkait polemik ijazah…

Denny Indrayana, seorang pakar hukum tata negara, telah memberikan dukungan hukum kepada Roy Suryo dan…

Sorotan publik kembali menyorot dugaan kejanggalan ijazah Mantan Presiden Joko Widodo setelah Abdul Gafur Sangadji…

Herwin Sudikta, seorang pegiat media sosial, secara terbuka mengkritik kehadiran Penasihat Kapolri, Irjen Pol (Purn)…

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapat pujian luas dari publik dan pengamat atas langkahnya untuk…







