Di bagian barat daya Sumba, Nusa Tenggara Timur, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan oleh Unit Layanan Gizi (SPPG) Tambolaka sedang sukses dalam memberikan dampak ekonomi lokal yang positif. Program tersebut tidak hanya memberikan manfaat kesehatan kepada ratusan anak sekolah dan ibu hamil, tetapi juga memberdayakan mata pencaharian lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi komunitas sekitar. Kepala SPPG Tambolaka, Christian Chandralitya Reski Leteboro, menegaskan bahwa semua bahan makanan yang digunakan berasal dari produk lokal, memperkuat hubungan antara petani, peternak, dan pemilik usaha kecil di Southwest Sumba. Bukan hanya sebagai keputusan logistik semata, tetapi program ini juga dianggap sebagai strategi pemberdayaan yang disengaja.
Christian secara konsisten mencari produk lokal untuk digunakan dalam dapur program, bahkan bekerjasama dengan pemerintah desa dan kantor pertanian untuk mendorong petani local dan membangun kembali keyakinan mereka dalam berladang. Dengan adanya dapur SPPG, para petani dan peternak lokal memiliki pasar yang stabil untuk menjual hasil panen dan ternak mereka. Dapur tersebut juga menciptakan puluhan lapangan kerja bagi penduduk setempat, dengan seluruh staf yang terlibat berasal dari komunitas lokal.
Meskipun belum semua bisnis lokal mampu memenuhi permintaan dalam skala besar, tim SPPG bertekad untuk menjaga siklus ekonomi di kabupaten tersebut. Christian berharap program MBG dapat menjadi penggerak pembangunan pedesaan yang sejati, memberdayakan petani dan komunitas lokal. Melalui strategi keterlibatan dengan para pemangku kepentingan lokal, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian daerah. Dengan usaha bersama dari petani, staf dapur, dan masyarakat, program MBG di Southwest Sumba tidak hanya sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi juga menjadi kisah kolaborasi yang kuat dalam membangun kehidupan yang lebih baik bersama.