Polisi mencurigai kasus penyerangan dan penyalahgunaan senjata api terkait perebutan lahan di Kemang Raya, Jakarta Selatan pada Rabu (30/4) melalui perencanaan. Menurut Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, para pelaku diduga sudah mempersiapkan segala kebutuhan dan merencanakan aksinya dengan baik sebelumnya. Mereka telah membeli barang, mengumpulkan teman-temannya, dan bahkan menyiapkan senjata API yang kemudian dimasukkan ke dalam mobil sebelum dibawa ke lokasi kejadian.
Para pelaku ternyata merupakan kelompok jasa pengamanan, bukan organisasi masyarakat. Mereka bersitegang dengan sesama penjaga lahan di TKP tersebut dan polisi kini sedang mendalami kepemilikan senjata api dan senjata tajam yang digunakan dalam kasus ini. Sejumlah orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, antara lain KT, AS, MW, YA, YE, PW, RTA, WRR, MAG, dan AK.
Kericuhan terkait perebutan lahan di Kemang itu juga melibatkan penggunaan senjata non-letal seperti senapan angin dan senjata tajam berupa parang. Polisi bersama instansi terkait turun tangan untuk meredakan situasi, menangani kerumunan, serta memastikan keamanan di lokasi kejadian. Hingga kini, pihak berwajib masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya di balik insiden tersebut.
