Sutradara Joko Anwar angkat bicara terkait rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyarankan untuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer selama 6 bulan sebagai hukuman. Menurut Joko Anwar, solusi tersebut bukanlah yang tepat karena tidak akan membantu anak memahami akar permasalahan dan perilaku mereka. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa anak-anak bermasalah membutuhkan pemahaman emosi, penyembuhan trauma, dan bimbingan personal. Joko Anwar menegaskan bahwa barak militer bukanlah tempat yang cocok untuk memberikan kebutuhan ini kepada anak. Penilaian ini dibuatnya melalui cuitan di akun pribadinya sebagai tanggapan terhadap rencana yang diutarakan oleh Gubernur Jabar. Joko Anwar menggarisbawahi pentingnya memberikan pemahaman emosi kepada anak bermasalah dan menyinggung bahwa sistem hukuman seperti yang diusulkan Dedi Mulyadi tidak akan efektif dalam membantu anak tersebut.
Rencana Barak Militer Dedi Mulyadi Dikritik Joko Anwar: Anak Emosi

Read Also
Recommendation for You

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pemberitaan yang terkait dengan Budi…

Legalitas judi dan kasino di Indonesia, terutama di Jakarta, telah menjadi topik hangat belakangan ini….

Budi Arie Setia menegaskan bahwa dia tidak terlibat dalam praktik perlindungan situs judi online. Sebagai…

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, telah memberikan tanggapannya terkait nama Menteri Koperasi, Budi Arie…

Sebanyak 117 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dipulangkan dari Arab Saudi setelah tidak diizinkan masuk…