Nissan mengumumkan kerugian bersih besar-besaran sebesar ¥700 miliar hingga ¥750 miliar untuk tahun fiskal 2024. Ini merupakan rekor kerugian bagi perusahaan yang disebabkan oleh berbagai faktor dan rencana perbaikan yang belum berjalan lancar. Nissan telah menghadapi tantangan yang signifikan selama setahun terakhir dan berganti CEO sebelumnya dengan Ivan Espinosa setelah kegagalan merger dengan Honda pada bulan Februari. Perusahaan ini menghadapi persaingan ketat di pasar mobil yang semakin tua dan harus mengambil langkah-langkah termasuk PHK dan pemangkasan kapasitas produksi. Nissan mengalami penurunan nilai di beberapa pasar kunci seperti Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, dan Jepang, menyebabkan kerugian signifikan. Meskipun demikian, Nissan masih memiliki kas bersih yang cukup besar sebesar ¥1,5 triliun. Perusahaan ini memperkirakan laba operasional sebesar ¥85 miliar dan pendapatan bersih sebesar ¥12,6 triliun, dipengaruhi oleh perubahan lingkungan persaingan dan penurunan kinerja penjualan. Meskipun penjualan di AS meningkat, Nissan harus menjual mobil dengan harga rugi, mengurangi keuntungan dealer secara drastis. Nissan berusaha untuk memperbaharui jajaran produknya agar tetap kompetitif di pasar. Meskipun terdapat beberapa hambatan, Nissan akan mengumumkan hasil keuangan lengkap untuk tahun fiskal 2024 pada 13 Mei mendatang.
Nissan Mengalami Kerugian Finansial yang Meningkat

Read Also
Recommendation for You

Nissan sedang dalam upaya untuk membuat kebangkitan setelah beberapa tahun sulit. Dengan kerugian besar hingga…

Pada tanggal 23 Desember 2024, Nissan dan Honda menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk menjajaki potensi…

BMW tengah mempersiapkan peluncuran model pertama dari jajaran model Neue Klasse dengan merapikan citranya. Dalam…