Pada tahun lalu, VW Group mengalami penurunan penjualan yang signifikan di Cina, pasar terbesar mereka sebelumnya. Saat ini, produsen mobil barat kesulitan bersaing dengan produsen Cina yang menghasilkan mobil listrik murah dan berkualitas tinggi, dilengkapi dengan teknologi ADAS yang canggih. Volkswagen akan segera memperkenalkan platform ADAS AI baru mereka di Auto Shanghai. Platform ini dikembangkan melalui kemitraan antara divisi perangkat lunak Volkswagen, Cariad, dan perusahaan teknologi Cina, Horizon Robotics, yang dikenal sebagai Carizon. Dengan mengklaim telah mengembangkan platform dalam waktu 18 bulan, VW Group berencana untuk mendemokratisasikan teknologi ini dengan harga yang lebih terjangkau untuk kendaraan di Cina.
Di sisi lain, produsen mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan membentuk konsorsium ASRA untuk merancang chip semikonduktor generasi berikutnya untuk digunakan dalam mobil. Konsorsium ini berfokus pada pengembangan chiplets, sebuah konsep sirkuit terintegrasi yang dapat digabungkan menjadi paket yang lebih besar. Dibantu oleh subsidi pemerintah Jepang, konsorsium ini bertujuan untuk mengurangi biaya pengembangan dan mempercepat inovasi teknologi mereka guna mengejar ketertinggalan dari industri Cina yang semakin maju.
Di sisi EV, meskipun produsen mobil Cina memiliki lebih sedikit paten terkait dengan mobil listrik dari produsen mobil lama, paten-paten tersebut dianggap lebih relevan dan berdampak. Produsen Cina seperti CATL, Huawei, dan BYD menempati peringkat tertinggi dalam hal dampak teknologi paten mereka. Perusahaan-perusahaan ini berkembang dalam hal keunggulan teknologi, terutama dalam menghadapi proteksionisme AS. Semua ini menunjukkan bahwa industri mobil terus berkembang dan beradaptasi dengan pergeseran pasar global.